SKK Konstruksi Jenjang 1,2, dan 3 (Operator)

Memahami SKK Konstruksi Jenjang 1,2, dan 3 (Operator)

Beberapa dari pembaca mungkin sudah mengetahui, dalam pengurusan SKK konstruksi terdapat tingkatan jenjang yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat operator, teknis/analis, hingga ahli. Pada kesempatan kali ini kami ingin fokus membahas ke salah satu jenjang SKK konstruksi paling dasar yaitu tingkatan operator yaitu jenjang 1, jenjang 2, dan jenjang 3.

Apabila Anda ingin mengurus SKK untuk salah satu jenjang di atas, tidak ada salahnya untuk menyimak penjelasan ini sampai selesai.

Apa Itu SKK Konstruksi Tingkatan Operator?

Dalam pengurusan SKK konstruksi, operator merujuk pada tenaga kerja yang bertugas sebagai pelaksana proyek.

Mereka mempunyai tanggung jawab di bidangnya masing-masing, lingkup pekerjaan yang dilakukan biasanya tidak membutuhkan bidang keilmuan yang rumit melainkan fokus pada keterampilan dasar dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga dalam jumlah banyak.

Selain itu, syarat pemenuhan untuk menjadi seorang operator konstruksi biasanya tidak terlalu tinggi baik itu dari segi pendidikan maupun aspek lainnya. Namun pada umumnya, perusahaan cenderung mengutamakan tenaga konstruksi operator yang sudah berpengalaman.

Meskipun hal tersebut bisa berbeda-beda tergantung kebijakan setiap badan usaha konstruksi.

Syarat Pendidikan Tenaga Kerja untuk SKK Tingkat Operator

Setelah mengetahui definisi dari tenaga kerja operator. Anda juga mungkin ingin mengetahui sedikit lebih jauh mengenai syarat pendidikan untuk menjadi seorang operator di bidang konstruksi.

Ketentuan ini biasanya diatur lewat penerbitan Peraturan Menteri terkait dan sebagainnya. Berikut penjelasan singkat mengenai syarat pendidikan SKK konstruksi tingkat operator:

1. Operator Jenjang 1

  • Syarat: Menempuh pendidikan dasar tanpa pengalaman kerja atau non-pendidikan dasar dengan pengalaman kerja 2 tahun.
  • Tugas: Mampu mengoperasikan alat dan mesin konstruksi dengan bimbingan dan pengawasan. Selain itu, mereka juga memperoleh pengetahuan dasar tentang operasi peralatan atau mesin konstruksi

2. Operator Jenjang 2

  • Syarat: Menyelesaikan pendidikan dasar min 2 tahun, SMA dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun, atau SMK tidak perlu adanya pengalaman kerja.
  • Tugas: Dapat mengoperasikan alat berat dengan baik, dalam bimbingan langsung oleh satu jenjang di atasnya. Mereka menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menjalankan peralatan atau alat penunjang konstruksi

3. Operator Jenjang 3

  • Syarat: Pendidikan dasar minimal 5 tahun, SMA minimal 4 tahun, atau SMK minimal 3 tahun. Selain itu, mereka harus lulus uji kompetensi jenjang 3.
  • Tugas: Mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan peralatan atau mesin konstruksi spesifik, seperti mesin pemadat, bor, dan alat berat sebagainnya. Mereka tidak lagi dibimbing langsung oleh tingkatan di atasnya, dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik

Apa Saja Pekerjaan yang Termasuk ke Dalam Bagian Operator Konstruksi?

Tentu saja ada banyak, di setiap pekerjaan proyek tenaga kerja operator hampir selalu dibutuhkan. Berikut ini beberapa jabatan kerja tenaga operator:

Subklasifikasi Gedung:

  • Tukang pasang ubin (Jenjang 1)
  • Tukang cat bangunan gedung (Jenjang 2)
  • Pelaksana lapangan pekerjaan gedung (Jenjang 3)

Subklasifikasi Jalan:

  • Pelaksana lapangan pekerjaan jalan level 2 (Jenjang 2)
  • Mandor perkerasan jalan (Jenjang 3)

Tentunya masih banyak lagi, Anda bisa cek pada informasi tabel SKK konstruksi untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai jabatan kerja setiap jenjang SKK operator.

Baca juga: Ini Syarat Penting untuk Ikuti Tender Nilai Miliaran Rupiah

Fungsi SKK Konstruksi Bagi Tingkat Jabatan Operator

Meskipun persyaratannya tidak serumit tingkat teknis analis atau Ahli, keberadaan SKK konstruksi untuk tingkat jabatan operator bisa memberikan berbagai manfaat, yaitu sebagai berikut.

  1. Memastikan Tenaga Kerja Berkompeten: Secara umum apapun tingkat jabatannya, fungsi dari SKK tetaplah sama yaitu membuktikan bahwa tenaga kerja konstruksi sudah berkompeten di bidangnya.
  1. Meningkatkan kelancaran konstruksi: Tugas operator sebenarnya bukan perkara yang sepele. Misalnya saja untuk pengoperasian alat berat perlu melalui fase training dan pengujian terlebih dahulu sampai akhirnya tenaga operator bisa dilepas tanpa pengawasan. SKK konstruksi bisa menjadi tolak ukur profesionalisme guna menjamin kelancaran pelaksanaan proyek.
  2. Mencegah penyelewengan hukum: Sudah menjadi ketentuan bahwa jabatan kerja operator sekalipun wajib untuk mempunyai SKK konstruksi. Dengan jenjang yang disesuaikan yaitu jenjang 1, jenjang 2, dan jenjang 3.

Cara Mudah Mendapatkan SKK Konstruksi Operator

Bagi Anda yang ingin mendapatkan SKK konstruksi jenjang 1, jenjang 2, atau jenjang 3 bisa menghubungi tim Adhikari.co.id untuk mempermudah pengurusannya.

Pada umumnya SKK memang bisa diurus secara mandiri. Namun, prosesnya yang panjang dan cukup memakan waktu membuat beberapa orang terkadang tidak sempat melakukannya.

Di sini kami hadir sebagai solusi, tim Adhikari akan menyelesaikan pembuatan SKK nantinya Anda juga akan mendapatkan layanan konsultasi bersama ahlinya.

Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai SKK konstruksi operator, silahkan hubungi kami melalui kontak yang tersedia.

Share

Add Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *