Sebagian dari pembaca mungkin sudah tahu bahwa SKK Konstruksi subklasifikasi gedung merupakan salah satu sertifikat yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh tenaga kerja.
Cakupan bidangnya sangat luas, ada lebih dari 30 jabatan kerja dengan kualifikasi dan jenjang yang berbeda untuk sertifikat kompetensi konstruksi subklasifikasi bangunan gedung.
Jika Anda merupakan salah satu tenaga konstruksi yang mempunyai tanggung jawab di lingkup pekerjaan ini, pastikan untuk mengantongi SKK agar bisa menjadi tenaga kompeten dan bersertifikat.
Apa Saja Kualifikasi SKK Konstruksi Bangunan Gedung?
Seperti halnya bidang konstruksi lainnya, sertifikat kompetensi kerja konstruksi gedung dibagi menjadi beberapa kualifikasi utama. Lalu, apa saja yang termasuk dalam jenjang ini? Mari kita bahas satu per satu agar lebih jelas.
Kualifikasi Operator (Jenjang 1–3)
Kualifikasi ini ditujukan untuk tenaga kerja yang masih berada di level pelaksana teknis dasar. Mereka biasanya bertanggung jawab pada pekerjaan lapangan yang bersifat operasional. Jenjang ini menjadi pijakan awal sebelum tenaga kerja naik ke level teknis yang lebih tinggi.
Kualifikasi Teknis/Analis (Jenjang 4–6)
Pada jenjang ini, tenaga kerja memiliki tanggung jawab lebih besar karena sudah berada di level teknis maupun analis. Mereka biasanya berperan dalam mengawasi, menganalisis, serta memastikan bahwa pekerjaan konstruksi gedung berjalan sesuai standar yang berlaku.
Baca juga: Apa Itu SKK Konstruksi Teknisi/Analis?
Kualifikasi Ahli (Jenjang 7–9)
Kualifikasi ini adalah tingkat tertinggi dalam pembuatan SKK konstruksi gedung. Pemegang sertifikat di level ahli umumnya memiliki latar belakang pendidikan teknik dan pengalaman kerja yang mumpuni. Mereka berperan dalam merancang, mengendalikan, hingga mengevaluasi keseluruhan pekerjaan konstruksi.
Contoh Jabatan Kerja Pemegang SKK Bangunan Gedung
Setelah memahami jenjang kualifikasi, kini saatnya melihat contoh jabatan kerja yang termasuk dalam subklasifikasi gedung. Mungkin Anda bertanya, apa saja posisi yang bisa dicapai dengan SKK ini? Berikut penjelasannya.
1. Pengawas Tukang Cat Bangunan (Jenjang 2)
Jabatan ini berada di level operator. Tugasnya memastikan kualitas pekerjaan pengecatan sesuai standar, baik dari sisi material maupun teknik pengerjaan. Meskipun terlihat sederhana, posisi ini tetap memerlukan SKK agar pekerjaan bisa diakui secara profesional.
2. Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya (Jenjang 5)
Pada level teknis, jabatan ini bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan di lapangan. Mereka menjadi penghubung antara perencana dengan tenaga kerja, sehingga hasil konstruksi dapat sesuai dengan desain yang sudah ditetapkan.
3. Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Gedung (Jenjang 7)
Jabatan ini masuk dalam kategori ahli. Tanggung jawabnya mencakup perencanaan detail konstruksi beton pracetak, mulai dari desain hingga penerapan di lapangan. Posisi ini membutuhkan keahlian tinggi serta pengalaman yang cukup.
Tabel Jabatan dan Kualifikasi SKK Gedung Lainnya
Berikut ini contoh tabel jabatan dan kualifikasi SKK konstruksi gedung yang berlaku pada beberapa jenjang.
No | Subklasifikasi | Kualifikasi | Jabatan Kerja | Jenjang | Ketentuan Pendidikan |
1 | Gedung | Ahli | Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung | 7 | Teknik Sipil; Arsitektural/Teknik Arsitektur |
2 | Gedung | Ahli | Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung | 8 | Teknik Sipil; Arsitektur; Teknik Arsitektur |
3 | Gedung | Ahli | Ahli Teknik Bangunan Gedung | 9 | Teknik Sipil; Arsitektur; Teknik Arsitektur |
4 | Gedung | Ahli | Ahli Muda Perencana Beton Pracetak | 7 | Teknik Sipil; Arsitektur/Teknik Arsitektur |
5 | Gedung | Ahli | Ahli Madya Rekayasa Konstruksi Gedung | 8 | Teknik Sipil; Arsitektur; Teknik Arsitektur |
6 | Gedung | Ahli | Ahli Rekayasa Konstruksi Gedung | 9 | Teknik Sipil; Arsitektur; Teknik Arsitektur |
7 | Gedung | Ahli | Ahli Muda Perawatan Bangunan Gedung | 7 | Seluruh Jurusan Bidang Konstruksi |
8 | Gedung | Ahli | Ahli Madya Perawatan Bangunan Gedung | 8 | Seluruh Jurusan Bidang Konstruksi |
9 | Gedung | Ahli | Ahli Perawatan Bangunan Gedung | 9 | Seluruh Jurusan Bidang Konstruksi |
10 | Gedung | Ahli | Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung | 9 | Teknik Sipil; Arsitektur/Teknik Arsitektur |
Mengapa Pekerja Konstruksi Gedung Butuh SKK?
Banyak tenaga kerja yang bertanya, apakah SKK ini benar-benar penting? Jawabannya tentu saja ya. Berikut alasannya:
- Menjadi bukti legal kompetensi kerja sesuai standar nasional.
- Membuka peluang karier yang lebih luas di bidang konstruksi.
- Menjadi syarat dalam mengikuti tender atau proyek besar.
- Meningkatkan kredibilitas profesional di mata perusahaan maupun klien.
Dengan memiliki sertifikat kompetensi kerja konstruksi gedung, tenaga kerja dapat membuktikan kemampuan mereka secara formal. Selain itu, sertifikat ini juga memberi rasa percaya diri lebih ketika menghadapi tantangan pekerjaan di lapangan.
Selesaikan Pengurusan SKK Konstruksi Bersama Kami
Mengurus SKK seringkali terasa rumit, mulai dari kelengkapan dokumen hingga persiapan uji kompetensi. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Adhikari.co.id berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam membantu proses pengurusan SKK konstruksi gedung.
Kami siap mendampingi Anda sejak awal, mulai dari pengecekan persyaratan, pendaftaran, hingga pengarahan persiapan uji kompetensi di TUK terdekat.
Apa saja persyaratannya?
- e-KTP
- NPWP
- Ijazah
- Email Aktif
- HP Aktif (WA Aktif)
- Foto Warna (Menggunakan Kemeja Kerah)
- Surat Referensi Pengalaman Projek (Harus sesuai dengan sub-bidang SKK yg dipilih)
Dengan layanan jasa pengurusan SKK gedung yang profesional, Anda bisa lebih fokus pada pekerjaan tanpa terbebani proses administrasi.
Hubungi Adhikari.co.id sekarang juga dan percayakan kebutuhan SKK konstruksi Anda kepada tim berpengalaman. Sertifikat ini akan menjadi bekal penting bagi perjalanan karier Anda di dunia konstruksi.