SKTTK distribusi merupakan sertifikat kompetensi ketenagalistrikan yang diberikan kepada tenaga kerja profesional di bidang distribusi listrik. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa seseorang benar-benar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan standar.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan distribusi listrik? Distribusi listrik adalah sistem penyaluran energi dari gardu distribusi hingga ke konsumen akhir dengan tegangan yang sudah diatur agar aman digunakan.
Itulah sebabnya tenaga kerja di sektor ini wajib mengantongi SKTTK distribusi, karena tanpa sertifikat, keahliannya tidak bisa diakui secara resmi.
Sub Bidang Distribusi Kelistrikan, Pahami Sebelum Mengurus SKTTK
Sebelum mengurus sertifikat, penting memahami lebih dulu apa saja sub bidang distribusi kelistrikan. Hal ini akan membantu tenaga kerja mengetahui di area mana kompetensinya dibutuhkan.
1. Tegangan Menengah
1. Tegangan MenengahDistribusi tegangan menengah berfungsi menyalurkan listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau pusat beban. Tegangan kerja biasanya berkisar antara 1 kV hingga 35 kV, misalnya 12 kV atau 20 kV.
Karena itu, sistem ini sering disebut jaringan primer yang menjadi jalur utama penghubung gardu induk dengan gardu distribusi. Bentuk jaringannya bisa berupa sistem radial maupun loop, menggunakan saluran udara tegangan menengah (SUTM) atau kabel bawah tanah berisolasi (SKTM).
Pada titik ini biasanya terdapat peralatan hubung bagi seperti pemutus sirkuit, saklar beban, serta transformator distribusi. Semua komponen tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan ke level rendah.
2. Tegangan Rendah
Tahap terakhir dari sistem distribusi adalah tegangan rendah. Di sinilah listrik disalurkan dari gardu distribusi langsung ke konsumen akhir. Tegangan maksimumnya 1 kV, dengan standar umum 220 Volt untuk satu fase dan 380 Volt untuk tiga fase.
Jaringan ini sering disebut jaringan sekunder dan menjadi penghubung listrik menuju rumah, toko, hingga industri kecil. Untuk menjaga keamanan, kabel yang digunakan harus berisolasi sesuai standar keselamatan.
Baik menggunakan kabel udara maupun kabel bawah tanah, tegangan rendah dihasilkan dari transformator distribusi yang menurunkan tegangan menengah.
Dengan cara ini, listrik bisa dipakai aman untuk perangkat rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Serkom Listrik Bidang Transmisi, Siapa yang Perlu Sertifikat Ini?
Jenis Pekerjaan Distribusi Kelistrikan, Wajib Memiliki SKTTK!
Setiap jenis pekerjaan di sektor distribusi listrik memiliki standar keahlian tersendiri. Karena itu, tenaga kerja di bidang ini diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi kelistrikan distribusi. Lalu, apa saja jenis pekerjaannya? Mari kita bahas.
Konsultasi Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, tenaga kerja bertugas merancang desain jaringan distribusi. Mereka memastikan jalur, kapasitas, hingga pemilihan material sesuai standar keselamatan.
Untuk mendukung hal ini, berbagai posisi seperti Petugas Jaringan Tegangan Rendah, Petugas Jaringan Tegangan Menengah, hingga Supervisor Distribusi perlu mengantongi SKTTK bidang distribusi. Dengan sertifikat, perencanaan bisa dipastikan aman dan efisien.
Konsultasi Pengawasan
Pada tahap pengawasan, tenaga ahli berperan memastikan pekerjaan lapangan sesuai rencana teknis. Mereka melakukan evaluasi dan pemeriksaan agar instalasi yang dibangun tetap memenuhi standar keamanan.
Tugas ini biasanya melibatkan Petugas Jaringan, Supervisor, hingga Manajer Distribusi. Memiliki serkom listrik distribusi menjadi syarat utama agar setiap hasil pekerjaan bisa dipertanggungjawabkan secara profesional.
Pembangunan dan Pemasangan
Proses pembangunan jaringan distribusi memerlukan keterampilan teknis tinggi. Pekerjaan ini mencakup pemasangan kabel, transformator, hingga peralatan hubung bagi.
Tanpa tenaga kerja bersertifikat, risiko kesalahan bisa meningkat. Oleh karena itu, setiap teknisi mulai dari level 1 hingga level 5 diwajibkan memiliki SKTTK distribusi untuk menjamin keamanan sistem.
Pengoperasian
Setelah jaringan terpasang, pekerjaan berlanjut pada tahap pengoperasian. Tenaga kerja bertanggung jawab memastikan listrik yang disalurkan berjalan stabil dan aman.
Pengoperasian ini melibatkan pemantauan arus, tegangan, hingga penanganan gangguan. Hanya tenaga kerja bersertifikat yang dapat menjalankan fungsi ini, karena kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak pada konsumen luas.
Pemeliharaan
Tahap terakhir adalah pemeliharaan jaringan distribusi. Pekerjaan ini meliputi pemeriksaan berkala, perbaikan, hingga penggantian komponen yang rusak.
Mengingat jaringan distribusi adalah tulang punggung pasokan listrik ke masyarakat, pemeliharaan tidak boleh dilakukan sembarangan. Dengan memiliki SKTTK, teknisi terbukti mampu melakukan perawatan sesuai standar yang berlaku.
Baca juga:5 Manfaat Mengurus SKTTK untuk Ahli Ketenagalistrikan
Bagaimana Cara Mendapatkan SKTTK Distribusi?
Bagi tenaga kerja yang ingin mengurus sertifikat, ada alur yang harus ditempuh. Proses ini sebenarnya tidak sulit asalkan persyaratan lengkap.
- Lengkapi dokumen seperti identitas diri, ijazah terakhir, pengalaman kerja minimal dua tahun di bidang kelistrikan, serta sertifikat pelatihan yang diakui DJK ESDM.
- Ajukan permohonan untuk mengikuti ujian kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Kompetensi resmi.
- Tunggu proses verifikasi data oleh pihak LSK, biasanya memakan waktu tiga hari kerja.
- Ikuti pembekalan singkat selama satu hari sebagai persiapan ujian.
- Laksanakan ujian kompetensi yang meliputi teori dan praktik.
- Setelah lulus, sertifikat SKTTK akan diterbitkan dalam waktu sekitar 14 hari kerja.
- Sertifikat ini dapat digunakan sebagai bukti resmi kompetensi tenaga listrik sesuai standar DJK ESDM.
Tidak ingin repot mengurus semua proses ini sendirian? Kami dari tim Adhikari.co.id siap membantu pengurusan SKTTK distribusi, mulai dari persiapan dokumen, pendaftaran, hingga konsultasi mempersiapkan uji kompetensi.
Dengan layanan yang terarah, proses menjadi lebih mudah dan hasil sertifikasi bisa diperoleh sesuai kebutuhan kerja.